Social Icons

Pages

Kamis, 04 Juli 2013

Ajakan dan Himbauan SBY Untuk Guru

Dukungan para guru yang tergabung dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terhadap Program Penddidikan Menengah Umum (PMU) dan pelaksanaan Kurikulum 2013 muncul dalam pembukaan Kongres XXI PGRI di Istora Senayan, Jakarta (03/07).
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para guru untuk menyukseskan dua program Kementerian Pendikan dan Kebudayaan itu. Program PMU merupakan program pemerintah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk usia 15-18 tahun untuk mengenyam pendidikan menengah.
“Mari kita sukseskan program PMU, serta kurikulum yang lebih tepat. Saudara adalah pelaku yang mengubah jalannya sejarah karena Indonesia akan memiliki sistem pendidikan selama 12 tahun dengan kurikulum yang lebih tepat,” ungkap presiden.
Pembukaan kongres di Istora Senayan, Jakarta diikuti sekira 8.000 orang. Sebanyak 1.800 peserta dan sekitar 6.000 peninjau. Para peserta dan peninjau dari Pengurus Besar PGRI, Badan Penasihat PGRI, utusan PGRI provinsi, kabupaten dan kota, serta utusan pengurus asosiasi dan profesi keahlian sejenis.
Menurut presiden, program PMU dijalankan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) sekolah menengah  mencapai 97 persen. Tanpa program ini, persentase APK tersebut baru dicapai pada 2040.
“Saudara sanggup semua?” tanya presiden.
“Sanggup!” jawab peserta.
“Alhamdulillah. itu untuk anak-anak kita. Untuk masa depan kita, untuk bangsa yang kita cintai,” ungkap presiden.
Presiden juga meminta PGRI untuk terus meningkatkan kapasitas dan kinerja guru, ikut meningkatkan integritas dan kode etik guru, serta dijauhkan dari politik praktis agar tidak mengganggu kinerja dan profesionalitas para pendidik.

http://www.majalahguruku.com/index.php/component/k2/item/178-ajakan-dan-himbauan-sby-untuk-guru 
"Saya ingatkan agar para guru, kepala sekolah, pejabat dinas pendidikan, menjauhkan diri dari politik praktis, jangan libatkan diri dalam pilkada, dalam arti menjadi tim sukses dan sana dan sini, guru-guru akan bingung," ungkapnya.
 
Menurut presiden, pemilihan kepala daerah seringkali digunakan menjadi ajang untuk memaksa sejumlah pejabat bidang pendidikan atau guru untuk menjadi tim sukses. Presiden juga telah mendapatkan sejumlah laporan terjadinya pemaksaan terhadap guru untuk menjadi tim sukses.
Presiden menegaskan bila ada guru yang dipaksa jadi tim sukses dan bila tidak mau akan dimutasi, atau mendapatkan perlakuan tidak adil karena pilihannya dalam pilkada, diminta melaporkan hal itu kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri dan ditembuskan kepadanya .
"Ini tidak boleh terjadi. Hari ini saya sampaikan kepada para guru, sahabat-sahabat saya di seluruh Indonesia kalau mengalami nasib seperti itu, lapor ke Mendikbud, Mendagri tembuskan ke saya, tapi jangan fitnah, faktual setelah melapor berikan konferensi pers bahwa ada perlakuan yang tidak benar, sekali lagi itu fakta dan bukan fitnah tentunya," katanya.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, program PMU akan dimulai pada tahun pelajaran baru ini. “Cita-citanya sederhana. Kita harapkan tahun 2020 anak-anak Indonesia usia 15-18 tahun, 97 persen mereka sudah bisa masuk ke jenjang pendidikan menengah,” katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistyo mengajak para guru untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi sebagai guru yang baik. Dia juga meminta untuk mewujudkan organisasi profesi guru Indonesia, yang dinamis terpercaya, kuat, dan bermartabat untuk menyempurnakan pengabdian dalam mewujudkan guru yang profesional sejahtera dan terlindungi.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates