Bacaan I : 1 Tes. 4 :1 – 8
Bacaan Injil : Mat. 25 : 1 – 13
D
|
Kotbah
:
alam sebuah drama yang berjudul Menantikan Godot, Samuel
Becket bercerita tentang dua tokoh, yakni Vladimir dan Estragon yang dengan
sia-sia menantikan kedatangan seorang yang terkenal bernama Godot. Mereka
mengetahui namanya, tetapi belum pernah bertemu dengannya secara pribadi.
Keduanya berharap mengenalnya secara pribadi ketika mereka bertemu. Sambil
menantikan kedatangannya, mereka bermain-main, makan-minum, mabuk-mabukan, dan
tidur-tiduran. Ketika Godot lewat mereka tidak tahu karena masih asyik
bercengkerama. Penantian mereka pun menjadi sia-sia.
Kedatangan
Tuhan pada akhir zaman juga tidak disangka-sangka. Tidak seorang pun yang tahu
kapan Dia akan datang. Karena itu, orang mesti selalu siap sediasetiap saat.
Guna menekankan pentingnya kesiap-sediaan itu diceritakanlah perumpamaan
tentang sepuluh gadis itu. Gadis-gadis yang bijaksana adalah orang-orang
Kristen yang senantiasa siap sedia menantikan kedatangan Kristus dengan tekun berbuat
baik. Sedangkan gadis-gadis yang bodoh adalah orang-orang Kristen yang terlena
dengan kehidupan dunia ini dan kurang peduli dengan nilai-nilai yang mereka
hidupi guna memperoleh kehidupan kekal. Kita tergolong dalam kelompok garis
yang mana?
Semakin
tinggi kedudukan seseorang, semakin tinggi juga tuntutan kualitas hidupnya. “Makin besar engkau, makin patut kau
rendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan”.
Iman
adalah anugerah dari Allah sekaligus jawaban kita atas anugerah itu. Maka,
berbahagialah orang yang sungguh menghayati iman dalam hidup sehari-hari.
Mereka adalah pribadi-pribadi yang dekat dengan Tuhan. Karena kedekatan itu,
maka orang beriman tidak akan takut sebab Allah menyertainya. Apa yang
disampaikannya kepada Tuhan, akan didengarkan oleh Tuhan. Orang beriman pada
akhirnya tidak lagi mencari kemegahan diri sendiri, melainkan akan selalu
melakukan kehendak Allah, tanpa disertai motivasi untuk mencari keuntungan
pribadi. Sebaliknya, ia akan melakukan semuanya demi kemuliaan Allah.
Kita
sebagai orang beriman, diajak untuk semakin berakar pada Kristus, agar lewat
kesaksian hidup kita, banyak orang akhirnya mengenal dan percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya akan Tuhan,
karena Tuhan mengasihi kita umatnya, mengasihi kita anak-anak Tuhan. Segala
pergulatan, suka dan duka serahkan kepada Tuhan melalui Doa, maka yakin dan
Percayalah Tuhan akan menjawab semua Doamu, percayalah bahwa Tuhan akan menjadi
Benteng dalam Hidupmu atas semua masalah yang kamu hadapi. “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu.”
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada banyak pilihan untuk diperjuangkan
dan dimiliki. Kita harus tepat dalam menentukan skala prioritas dan memilih
dari sekian banyak tawaran yang ada. Skala prioritas dan pilihan yang tepat
dijadikan sebagai arah atau orientasi dalam perjalanan hidup sehari-hari. Kita
tidak ingin terjebak dalam kehidupan yang tanpa arah dan tujuan. Sebaliknya,
kita menjalani kehidupan dengan kesadaran yang mendalam apa yang ingin kita
cari dan dapatkan. Sebagai umat beriman Kristiani, kita ingin menapaki
peziarahan di dunia ini dengan tujuan dan harapan yang jelas dan bukan
pengembaraan tanpa arah.
Kerajaan
Surga atau keselamatan adalah tujuan hidup kita.
Doa:
o Semoga
para orang tua dan guru dapat membantu generasi baru menumbuhkan kesadaran hati
nurani dan kehidupan yang lebih baik.
o Semoga
kami dapat menemukan kembali makna keheningan sehingga kami mampu mendengarkan
suara Tuhan dan suara sesama kami manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar