Social Icons

Pages

Kamis, 10 April 2014

Kotbah :



Bacaan I : 1 Tes. 4 :1 – 8
Bacaan Injil : Mat. 25 : 1 – 13



D
Kotbah :
alam sebuah drama yang berjudul Menantikan Godot, Samuel Becket bercerita tentang dua tokoh, yakni Vladimir dan Estragon yang dengan sia-sia menantikan kedatangan seorang yang terkenal bernama Godot. Mereka mengetahui namanya, tetapi belum pernah bertemu dengannya secara pribadi. Keduanya berharap mengenalnya secara pribadi ketika mereka bertemu. Sambil menantikan kedatangannya, mereka bermain-main, makan-minum, mabuk-mabukan, dan tidur-tiduran. Ketika Godot lewat mereka tidak tahu karena masih asyik bercengkerama. Penantian mereka pun menjadi sia-sia.
            Kedatangan Tuhan pada akhir zaman juga tidak disangka-sangka. Tidak seorang pun yang tahu kapan Dia akan datang. Karena itu, orang mesti selalu siap sediasetiap saat. Guna menekankan pentingnya kesiap-sediaan itu diceritakanlah perumpamaan tentang sepuluh gadis itu. Gadis-gadis yang bijaksana adalah orang-orang Kristen yang senantiasa siap sedia menantikan kedatangan Kristus dengan tekun berbuat baik. Sedangkan gadis-gadis yang bodoh adalah orang-orang Kristen yang terlena dengan kehidupan dunia ini dan kurang peduli dengan nilai-nilai yang mereka hidupi guna memperoleh kehidupan kekal. Kita tergolong dalam kelompok garis yang mana?
            Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin tinggi juga tuntutan kualitas hidupnya. “Makin besar engkau, makin patut kau rendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan”.
            Iman adalah anugerah dari Allah sekaligus jawaban kita atas anugerah itu. Maka, berbahagialah orang yang sungguh menghayati iman dalam hidup sehari-hari. Mereka adalah pribadi-pribadi yang dekat dengan Tuhan. Karena kedekatan itu, maka orang beriman tidak akan takut sebab Allah menyertainya. Apa yang disampaikannya kepada Tuhan, akan didengarkan oleh Tuhan. Orang beriman pada akhirnya tidak lagi mencari kemegahan diri sendiri, melainkan akan selalu melakukan kehendak Allah, tanpa disertai motivasi untuk mencari keuntungan pribadi. Sebaliknya, ia akan melakukan semuanya demi kemuliaan Allah.
            Kita sebagai orang beriman, diajak untuk semakin berakar pada Kristus, agar lewat kesaksian hidup kita, banyak orang akhirnya mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya akan Tuhan, karena Tuhan mengasihi kita umatnya, mengasihi kita anak-anak Tuhan. Segala pergulatan, suka dan duka serahkan kepada Tuhan melalui Doa, maka yakin dan Percayalah Tuhan akan menjawab semua Doamu, percayalah bahwa Tuhan akan menjadi Benteng dalam Hidupmu atas semua masalah yang kamu hadapi. “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
            Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada banyak pilihan untuk diperjuangkan dan dimiliki. Kita harus tepat dalam menentukan skala prioritas dan memilih dari sekian banyak tawaran yang ada. Skala prioritas dan pilihan yang tepat dijadikan sebagai arah atau orientasi dalam perjalanan hidup sehari-hari. Kita tidak ingin terjebak dalam kehidupan yang tanpa arah dan tujuan. Sebaliknya, kita menjalani kehidupan dengan kesadaran yang mendalam apa yang ingin kita cari dan dapatkan. Sebagai umat beriman Kristiani, kita ingin menapaki peziarahan di dunia ini dengan tujuan dan harapan yang jelas dan bukan pengembaraan tanpa arah.
            Kerajaan Surga atau keselamatan adalah tujuan hidup kita.


Doa:
o   Semoga para orang tua dan guru dapat membantu generasi baru menumbuhkan kesadaran hati nurani dan kehidupan yang lebih baik.
o   Semoga kami dapat menemukan kembali makna keheningan sehingga kami mampu mendengarkan suara Tuhan dan suara sesama kami manusia.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates